Di taman bermain yang dikerumuni oleh anak-anak dan orang dewasa lainnya. Terdapat anak kecil yang bermain sendiri di dekat tanaman-tanaman. Namanya adalah Allen, dan dia suka bermain di taman ini sendiri. Dia melihat seekor kupu-kupu berwarna biru. Dengan cepat dia mengejar kupu-kupu itu tapi hasilnya nihil. Dia malah terjatuh kedalam semak-semak yang berada di taman. Meringis kesakitan dia membuka matanya berat. Suatu hal kecil memikat mata Allen. Ternyata itu hanya sebuah foto polaroid yang di dalamnya ada sebuah gadis cantik seumuran Allen.
Mulut Allen terbuka lebar dan tersenyum. Dia mengambil foto polaroid itu dan keluar dari semak-semak. Dia melihat sekelilingnya, tidak ada orang lain disini. Lantas kemana pemiliknya pergi dan kenapa foto ini bisa berada di semak-semak. Allen berjalan pulang dari taman masih melihat foto itu dengan kagum.
"Mamah! Allen pulangg..." sahut Allen dari pintu depan. Dia membuka pintu rumahnya dan tidak lupa untuk menutup kembali.
"Sini anak ganteng mamah, mamah udah masakin makanan kesukaan Allen loh." Mamah Allen yang bernama Isabella menghampiri Allen dari dapur. Isabella memeluk Allen dengan erat. Dia menyadari Allen membawa sesuatu di tangannya.
"Allen, Ini apa?" Isabella melepas pelukannya dan menunggu jawaban Allen.
"Allen tadi jatuh di semak semak terus ada foto jadi Allen ambil." Allen menyerahkan foto yang tadi dia temukan di taman kepada Isabella. Isabella melihat sekilas foto tersebut dan tersenyum.
"Mau mamah simpen?" Pertanyaan Isabella langsung di jawab dengan anggukan dari Allen.
"Yaudah, sekarang kamu makan dulu ya, yuk!" Isabella membawa Allen ke ruang makan dan menyuapinya.
—First—and—Last—
"Nak, Ayah mau bicara langsung sama kamu." Allen langsung berjalan ke ruang tamu dan menghampiri sang Ayah. Dia duduk disampingnya dan menunggu ayahnya berbicara lagi.
"Ayah jodohin kamu sama anak teman Ayah. Ayah janji dia perempuan yang tepat buat kamu Allen, jadi nurut sama Ayah ya?" Sebenarnya Ayah Allen juga tidak mau menjodohkan anaknya begitu saja. Tapi Allen sudah besar sekarang dan usianya sudah 26 tahun. Ayah Allen hanya khawatir akan hidup Allen. Dia tidak mau anak satu-satunya sendirian ketika Ayahnya sudah menutup hidupnya.
Allen tidak berkata sepatah kata dan berjalan ke kamarnya. Ayah Allen menghela nafasnya dan mulai berpikir kembali. Di saat itu Isabella pergi ke ruang tamu dan memeluk suaminya.
"June, sabar ya? Allen pasti tahu kamu cuman mau yang terbaik buat dia." June memalingkan mukanya.
"Aku udah berusaha buat jadi Ayah yang baik. Tapi setiap melihat Allen aku merasa masih gagal sebagai seorang Ayah." Isabella memeluk June dengan erat. June tidak mau menjadi seperti orang tuanya. Jadi dia merawat Allen dengan memberikan seluruh perhatiannya. Tapi Allen hanya merasa risih kepada June.
—First—and—Last—
Allen sudah mempunyai pasangan yang sah sekarang. Meskipun ini hasil perjodohan dia akan berusaha untuk mencintainya. Allen membawa Sapphire, istrinya, ke restoran yang cukup mahal. Setelah mereka selesai makan Allen meminta bill kepada pelayan restoran.
Saat Allen membuka dompetnya Sapphire melihat foto anak kecil. Yang membuat Sapphire sedikit kaget tapi dia menunggu untuk keluar dari restoran tersebut dulu. Mereka berjalan ke arah parkiran mobil tapi sebelum masuk tangan Allen di tahan oleh Sapphire. Dia tersenyum kecil melihat Allen.
"Siapa anak gadis kecil yang ada di dompet kamu itu?" tanya Sapphire. Allen langsung membuka dompetnya dan mengingat kenangan masa kecilnya, dia tersenyum.
"Cinta pertamaku." Sapphire terkekeh kecil mendengar jawaban Allen.
"I lost that picture when i was nine years old." kata Sapphire. Allen tercengang dan bolak balik melihat kepada foto di dompetnya dan Sapphire. Dia tersenyum lebar dan segera memeluk istrinya.
"Well then, i guess you're my first and last." Sapphire tersipu malu mendengar ucapan itu dari Allen. Dia segera memeluk balik suaminya.
Posting Komentar