Kara sekarang sudah mulai beranjak dewasa, nyaris kehidupan nya yang dulu dengan yang sekarang sungguh amat berubah.
Pagi pun menyinari kamar Kara "Kara ayo bangun, kamu kesiangan" ucap mama sudah berada di dalam kamar Kara, Kara pun langsung menuju kamar mandi dan cepat-cepat merapihkan diri nya untuk sampai ke sekolah, "Kara gausah sarapan ya?nanti kamu telat" kata mama yang memberikan bekal "iya ma" Kara pun mencium tangan ibu nya, ayah Kara menyalakan motornya yang akan di tumpangi Kara "ayo Kar" Kara pun menaiki motor sang ayah, akhirnya Kara sampai di sekolah dengan berfikir bahwa ia akan di hukum di tiang bendera nyatanya itu mimpi buruk baginya.
Kara memasuki ruang kelasnya, ia duduk di pojok bersampingan dengan jendela lapangan utama, "Kar, Kenapa muka mu panik gitu?" ujar Xave "engga papa kok, cuman tadi di kagetin kesiangan, untung aja ga telat" "haha iya, kadang aku juga sering di gituin"
kringg saat nya memasuki ruang kelas jam pelajaran akan dimulai
"ehh, udah bel, aku duduk ke tempat ku dulu dehh" "iyaa, Ve" Kara duduk sendiri karna murid di kelas nya ganjil, guru memasuki ruangan kelas "SELAMAT PAGI" "PAGI" "hari ini buka bab 5 dan tugasnya kalian kerjakan sampai bab 6 minggu depan kalian kumpulkan, ibu mau rapat dulu" "baik bu" di saat murid mengerjakan tugas guru pun keluar kelas, murid di kelas ini tidak bisa diam ada yang main gendang dengan ember, ada yang main kartu dengan suara yang nyaring, ada yang main game online, ada pula yang ke kantin.
Xave duduk di bangku Kara dan Kara mengerjakan tugas nya di saat teman-teman nya asik bermain, sampai ada guru yang mendatangi kelasnya aka Pak Ucup "siapa guru nya?" "Bu Juwita, Pak" "kemana bu Juwita?" "lagi rapat pak" "dikasih tugas?" "Di kasih pak" "KERJAKAN" yang tadi asik bermain kini terburu-buru mengerjakan tugas nya.
Kringgg saat nya istirahat
"at last selesai juga nih tugas" "iyaa, jajan yuk" Kara dan Xave pun keluar dari ruang kelas nya mengumpulkan tugasnya, setelah itu ke kantin membeli makanan yang sekiranya mengenyangkan "Ve, kamu beli apa?" "mie lah" "kamu jadinya mau beli apa?" "kentang aja deh" Kara lebih baik kekentangan daripada lambung nya bermasalah.
"MASYA ALLAH WANGI MIE TUH SURGA DUNIAWI BETUL" "ga sehat Xave" "shutt" Kara menikmati kentangnya dengan film anime "aish, anime lagi anime lagi" "DIEM GA?MAU MIE NYA AKU BUANG??" "ENGGA DONG" "YAUDAH DIEM" Xave menyalakan film drakornya Kara melirik film nya "YEH, EMANG YAH BISA NYA NGATAIN DOANG?" "INI MAH HIDUP, LAH ITU??" Kara pun tidak meladeni nya lagi.
Kringg istirahat telah selesai, pembelajaran akan segera berlanjut
"Hari ini Pak Samsul ga masuk, katanya nanti ada tugas nya" Vier aka si ketua kelas "YESS" kelas pun terjadi peperangan lagi "permisi, ini ada tugas dari pak samsul" si cowo yang katanya paling cool disuruh pak samsul Vier menghampiri nya "ehh iya, makasih tirta" Vera mendatangi meja Kara lagi "ngapain?" "pake nanya" Kara menghembuskan nafas nya "biasa aja kali liatin si tirta" "apaan sih??orang lagi liatin tiang bendera, kok bisa ya berkibarnya aesthetic banget?" "emang ea?" "UDH AH DIEM" "OH SALTING NIH?" "PAAN SIH DIEM GA?mau ngerjain" Kara menarik bukunya "OH KARA SUKA SAMA TIRTA GES" Joe aka bocah tantrum di kelas "TUH KAN, PINDAH GAK VER?" "GAMAU" "RESE"
Kringg saatnya pulang kerumah masing-masing
"Kar" "APAAN LAGI SIH VERA??" "BISA GA, GA EMOSI" "KAMU NYEBELIN TAU GA?" "IYA MAAP, PULANG BARENG" "HILIH KEMAREN AKU DI LUPAIN" "IH MAAP KARA YANG CANTIK" Kara pun pergi meninggalkan Vera di kelas, Vera langsung lari menghampiri Kara "KAR TUNGGU" "iya cepet" mereka pun sampai di depan halte sekolah "mau naik ga Kar?" "engga deh" setelah mereka menaiki angkot yang lumayan tidak terlalu ramai dan sampai di tujuan "Kar kenapa deh tadi gamau naik" "kan sekarang udah turun?" "iya, maksud ku tuh yang angkot deluan" "males banyak cowo" "Oh ada tirta ya??" "Ya males aja lah" "yaudah sih, bye bye" Kara dan Vera tinggal di arah yang berbeda namun satu arah.
Posting Komentar