0

  Setiap orang memang punya masanya masing masing. Tapi untuk dia, aku menginginkannya untuk selamanya


   Namaku Sera, biasa di panggil Raa. Aku punya dua tmn yg dari kecil selalu bareng. Mereka adalah Kasyafa yang biasa di panggil Sya, dan Syila yang biasa di panggil Syi. 

   Dari TK kita selalu bareng, sampai sampai dulu kita di panggil 'trio kwek kwek.' "Sya Syi, ayo kita main bareng di taman" ajak Raa. "Iya ayoo" sahut Sya dan Syi. Kita gk pernah pisah dari dulu, bahkan saat di SD.

    "Raa Syi, kita satu sekolah lagi. Kita bisa masuk SD Bumi, SD impian kita" sambut Sya. "Iyaaa, seneng banget rasayna" sahut Raa dan Syi. Banhka saat itu, kita juga satu kelas. Saat kelas 3 dan kelas 4 kita memang sempat pisah tapi, kita lanjut sekelas lagi saat kelas 5 dan 6. Tapi, saat masuk SMP kita memutuskan untuk pisah sekolah. Aku masuk SMP Laut, sedangkan Sya dan Syi masuk SMP Hujan. "Yahhhh kita pisah deh" ucap Raa. "Iya nih, sayang banget" sahut Syii. "Tapi biar gitu kita harus ttp temenan ya? apapun kondisi nya, apapun halangan nya, apapun alasannya, kita harus ttp sama sama ya? kita udah temenan selama ini, jadi aku minta kita ttp sama sama ya? jangan sampai asing" pinta Sya. "Iya, aku harap kita bisa sama sama trs sampai akhir" jawab Syi.


    Awal masuk sekolah, aku ngerasa aneh. Biasanya malam sebelum kita masuk sekolah kita saling kontak untung menanya kan kapan kita akan berangkat. Tapi sekarang enggak. Aku berangkat ke kelas sendiri. SENDIRI. Gk biasa aku kayak gini, di tambah aku satu satunya murid SD Bumi di sini. Rasanya aneh. Kelasku berada di lantai tiga, lantai paling atas. Jadi untuk sampai di sana, aku harus jalan sekitar 5 menit untuk bisa sampai di kelas. Aku masuk ke kelas ku dengan gelisah, aku takut aku gk bisa punya temen. Aku milih buat duduk di kursi pojok kiri paling ujung. Aku duduk sendiri di sini.

    "Haloooo, nama kamu siapa?" sambut orang dari bangku di depan ku. "Nama aku Raa, nama kamu siapa?" jawab ku sambil balik bertanya kepadanya. "Nama ku Ririn, salam kenal ya. Kamu dari sekolah mana?" jawab ririn. "Aku dari SD Bumi, kalo kamu dari mana?" jawab ku sembari bertanya "Aku dari SD Awan, semoga kita bisa berteman dengan baik" jawab ririn.

    Beberapa minggu setelah itu, aku bertemu teman baru, namanya Hari. Semenjak kita bertemu, aku tidak duduk sendiri lagi. Sekarang aku duduk berdua dengan nya, dari dulu sampai sekarang. Kita duduk di baris ke tiga paling belakang, bangku ku yang dulu ada persis di sebelah kiri bangku ku yang sekarang. Orang yang ada di depan bangku kita sekrang adalah Rara dan Nisa. Sejak saat itu, aku, Ririn, Hari, Rara, dan Nisa berteman baik. Kita kemana mana selalu bersama dari masuk sekolah sampai pulang sekolah. Biasanya setelah pulang sekolah kita akan ngumpul di taman sambil bercerita ini dan itu.

    Disisi lain, aku, Sya dan Syi masih tetap berteman baik. Saat hari libur tiba, kita akan bermain bersama sambil menceritakan hal hal random yg terjadi di sekolah masing masing. Tapi hari ini berbeda, saat hari libur sekarang ini aku dan Sya di beri kabar oleh mamanya syi "Halo Raa sayang, apa kabar nak?" tanya mama Syi dari sebrang sana. "Aku baik ma allhamdulillah, ada apa ya ma?" jawab ku. "Sayang, kamu sama Sya bisa ke rumah skrng gak nak?" tanya mama Syi. "Bisa kok ma, emang nya ada perlu apa?" tanya ku. "Syi meninggal nak, kamu tolong segera ke sini ya!" pinta mama Syi. "HAH?" "Ah iya ma, aku sama Sya ke sana skrng" jawab ku sambil panik.


    Lemes banget rasanya saat denger kabar itu. Aku dan Sya langasung buru buru ke rumah Syi untuk tau kondisi Syi lebih lengkap. Saat sampai di sana, ternyata rumah syi sudah ramai dengan banyak orang, tangis aku dan Sya akhirnya pecah saat melihat jenazah Syi terbaring kaku di sana. "GAMAU GAMAUUU SYI BANGUN SYII AKU GAMAU KAMU PERGI SYIII" uring sya sambil meneteskan air mata yang sangat deras. Ada banyak sekali orang yang menangis disini, termasuk aku. tangis ku makin pecah saat mendengar tangisan Sya dan mama Syi. Benar benar terasa seperti mimpi, aku bahkan ga sanggup melihat Syi untuk yang yerakhir kalinya. 

    sudah 2 minggu sejak kematiannya syi, aku dan sya perlahan lahan mulai bisa mengikhlaskan kepergian syi. saat ini aku dan sya sedang mengunjungi makam syi, kita membersihkan beberapa daun kering yang ada di atas makam nya. mata kita sembab sebab menangisi syi. "syi, gimana kamu disana? semoga kamu berada di sisi terbaik tuhan ya. kita kangen sma kamu syi.." ucap sya dengan lemas di barengi dengan isakan nya itu. "kita doakan yang terbaik untuknya, sya" jawab ku. 


    syi, semoga kamu tenang disana, kita kangen sama kamu syi. semoga kamu di terima disisi terbaik tuhan yaa.. doa terbaik untuk mu syi. we love u.

Posting Komentar

 
Top