Pada suatu pagi yang cerah, Rina memutuskan untuk berjalan-jalan di hutan dekat rumahnya. Ia sering mendengar cerita-cerita misterius tentang hutan itu dari orang-orang tua di desa, namun rasa penasaran membuatnya ingin membuktikan apakah semua itu benar. Dengan membawa ransel kecil berisi makanan dan air, ia melangkah masuk ke dalam hutan yang lebat dan penuh dengan pepohonan tinggi.
Semakin dalam ia berjalan, suasana di dalam hutan mulai terasa berbeda. Udara yang segar kini berganti dengan hawa yang agak lembap, dan suara burung yang biasa terdengar, kini menjadi sunyi. Rina merasa ada yang aneh, namun ia tetap melanjutkan langkahnya, berusaha tidak memikirkan hal-hal yang tidak masuk akal. Tiba-tiba, ia melihat sebuah jejak kaki besar yang tertinggal di tanah lembab.
Rina merasa semakin cemas, namun rasa ingin tahu mengalahkan ketakutannya. Jejak itu tampak seperti milik binatang besar, mungkin beruang atau binatang hutan lainnya. Dengan hati-hati, ia mengikuti jejak tersebut. Semakin lama jejak itu semakin dalam ke dalam hutan, seolah mengarah pada suatu tempat yang jauh dan terlupakan. Namun, di tengah perjalanan, Rina mendengar suara langkah kaki di belakangnya.
Rina segera berbalik, dan betapa terkejutnya ia ketika melihat seekor hewan besar dengan bulu cokelat keemasan berdiri di hadapannya. Itu adalah seekor serigala besar dengan mata yang tajam. Namun, alih-alih merasa takut, Rina merasakan kedamaian aneh di dalam dirinya. Serigala itu tidak menyerang, malah berdiri diam seolah menunggu sesuatu.
Tiba-tiba, serigala itu berbalik dan berjalan menuju sebuah gua di dalam hutan. Rina, yang merasa aneh namun tertarik, mengikuti hewan itu. Ketika sampai di dalam gua, Rina menemukan sesuatu yang mengejutkan—sebuah lukisan kuno di dinding gua yang menggambarkan serigala dan manusia yang hidup berdampingan. Rina tersadar bahwa hutan ini menyimpan rahasia yang telah terlupakan oleh waktu. Ia pun berjanji untuk menjaga dan merawat hutan ini, agar kisah kuno itu tidak hilang begitu saja.
Posting Komentar