0

[part 1]


   Sudah 4 Tahun tidak terasa, sudah saatnya para mahasiswa/i untuk mulai menyiapkan skripsi dan melakukan sidang dengan dosen merekas. Perjuangan mereka selama masa perkuliahan ditentukan pada masa ini, begitu pula dengan wanita muda dengan jaket lavendernya itu.


     Asha, seorang Mahasiswi di sebuah Universitas ternama, jurusan Astronomi-Fakultas MIPA yang baru memasuki semester akhir S1. Ia sedang memikirkan dan merencanakan Topik apa yang akan dibahas dalam skripsinya, apa ia akan mengungkit tentang Teori "Big-Bang"? Atau menjelaskan Teori terbentuknya sebuah bintang?


     "Ugh-...Apa yang harus ku tulis? Topik apa yang aku sukai?? Haruskah ku tulis tentang Teori fisika kuantum? Aish! Itu kan *matkul Jurusan Fisika!" Asha mendumel kesal, apa topik yang harus ia angkat? Sudah lebih dari 2 jam ia memikirkan hal tersebut.


    "Haaah...sudahlah, mungkin aku akan menemukan nya nanti.." pasrahnya, kelas hari ini selesai lebih cepat dari biasanya. Banyak mahasiswa/i yang langsung berkumpul dengan kelompok teman mereka, entah itu satu jurursan ataupun tidak.


     Asha melihat berapa dari mereka masih dengan ekspresi kesalnya.


     "Huh-...apa mereka tidak memikirkan skripsi? Atau mereka malah sudah menemukan topik yang cocok??" Gumamnya pelan, melihat kebanyakan dari mereka saling menyapa dan tersenyum. Merasa ia tidak punya jadwal lain ataupun janji, Asha segera mrnancap gas sepeda motornya ke Rumah Kos tempat ia tinggal (sementara).


      "Aku pulang..." Kamar tempat ia tinggal terasa sepi, ini aneh. Biasanya akan terdengar suara barang jatuh atau kertas yang berserakan, tapi kenapa semuanya terdengar lengang? Seperti ada yang kurang.


     "Ekhem!" Asha yang sedang berpikir tersentak dan berbalik, melihat ibu pemilik Kos dengan wajah berantakan mengangkat seekor Kucing Hitam legam menatap polos.


     "Eh ibu Kos, Kunaon Bu? Kok si Arkie ada di ibu?" Tanya Asha ramah dengan ekspresi sedikit gugup. Jujur saja, ibu pemilik kos yang ia tempat itu mempunyai aturan yang lumayan ketat dan sangat tidak suka jika ada yang melanggarnya, dia benar-benar memiliki temperamen yang buruk.


     "budak ngora jaman ayeuna yeuh! eta nyebutkeun ngurus alus sato, konci panto lamun ninggalkeun, ngan cicing di dinya sarta maénkeun! ngan nyieun hal hésé pikeun jalma" ucap si Ibu kos dengan nada menggebu-gebu. Asha mau tidak mau harus menerima Omelan dari si Ibu Kos, yah memang salahnya tidak mengunci pintu.


     "Nuhun Bu, maaf..saya tadi beneran lupa" ucap Asha setelah Omelan ibu Kos berhenti. Segera ia angkat Kucing hitam itu kepelukannya.


     "Huh..poho, poho, ngan nyebutkeun geus puguh!" Ucap ibu Kos sebelum berjalan pergi. Asha segera masuk dan mengunci pintu kamar kos nya, rasanya tadi napasnya terhenti dan baru saja bisa kembali bernapas.


    "Arkie! Harusnya kamu duduk diam aja di kamar! Kan udah ku kasih makan.." ucap kesal Asha sembari menatap Kucing Hitam yang berada di hadapannya. Kucing hitam itu hanya mengeong sebagai balasan, Asha hanya bisa menghela napas lelah dan menatap Arkie yang mulai menaiki kasur tidurnya.


     Matahari terbenam dan bulan pun naik menggantikannya. Asha yang baru saja menyelesaikan mandinya segera beranjak ke atas kasur dan menatap ponselnya.


     "Enaknya, topik apa yang harus aku angkat? Oh..." Asha menatap salah satu catatan yang tersimpan di aplikasi Note nya,

Catatan itu berisi tentang "Bumi". Semua hal tentang bumi tertulis dalam catatan itu, Diameter, lapisan atmosfer, struktur bumi, dsb.


     "Kenapa tidak terpikirkan oleh ku?! Ku angkat saja topik paling mudah..sudah diputuskan, topik yang akan ku angkat itu Bumi!" Ujar Asha gembira. Saking gembiranya ia sampai membuat Arkie yang sedang mendengkur pun terkejut dan menatapnya.


     "Masih ada banyak waktu sebelum sidang skripsi dilakukan..." Akhirnya beban pikiran yang sejak sehari yang lalu ia pikirkan terselesaikan, tercetak jelas ekspresi senang dan lega pada wajah Asha. Ia bahkan sampai menari-nari, berputar sembari mengangkat dan memeluk Arkie.

Posting Komentar

 
Top