0

Di sebuah kota kecil yang damai, hiduplah seorang pemuda bernama Amir. Amir adalah seorang yang taat beragama, dan setiap tahunnya ia menantikan bulan suci Ramadan dengan penuh semangat.


Namun, suatu tahun, ketika Ramadan tiba, Amir merasa agak ragu-ragu untuk melaksanakan tarawih di masjid setiap malam. Ia merasa lelah setelah seharian bekerja, dan pikirannya dipenuhi dengan berbagai urusan dunia.


Suatu malam, Amir bertemu dengan seorang tetangga tua yang bijaksana, Pak Haji Ahmad. Melihat Amir yang terlihat lesu, Pak Haji Ahmad pun bertanya dengan lembut, "Kenapa kau terlihat sedih, Amir?"


Amir pun menceritakan keraguannya untuk melaksanakan tarawih. Mendengar itu, Pak Haji Ahmad tersenyum lembut, lalu berkata, "Anakku, tahukah kau bahwa tarawih adalah kesempatan langka untuk mendekatkan diri kepada Allah? Di dalam tarawih, kita membaca Al-Quran dan memperbaiki hubungan kita dengan Sang Pencipta. Ini adalah waktu yang sangat penting dalam Ramadan."


Amir terdiam, merenungkan kata-kata bijaksana Pak Haji Ahmad. Setelah itu, ia memutuskan untuk mengikuti tarawih setiap malam tanpa ragu lagi.


Dengan semangat baru, setiap malam Amir berangkat ke masjid untuk melaksanakan tarawih. Ia merasakan kedamaian dan kebahagiaan yang luar biasa setiap kali ia bersujud di hadapan Allah. Perlahan tapi pasti, hatinya menjadi lebih tentram dan pikirannya menjadi lebih jernih.


Ketika Ramadan berakhir, Amir merasa beruntung telah mendengarkan nasihat Pak Haji Ahmad. Ia menyadari betapa pentingnya tarawih dalam memperkuat iman dan hubungannya dengan Allah. Dari situlah, Amir bersumpah untuk selalu menjaga ibadah tarawih dengan penuh kesungguhan setiap tahunnya, karena ia tahu bahwa tarawih itu memang sangat penting.

Posting Komentar

 
Top