Hai! Perkenalkan, namaku Dayura. Aku adalah siswi kelas 8 MTS. Aku ingin menceritakan suatu hal yang baru aku pelajari. Aku lumayan suka menggambar. Gambar manusia, hewan, dan lain - lain. Di bangku sekolah saat jam istirahat, aku menggambar seekor kucing yang lucu. Teman sebangku ku, Adira, ia melihat gambar ku, "Seperti biasa, gambar mu selalu mengagumkan, Ayura!" Ucap Dira. Padahal menurutku, ini adalah gambar yang sangat biasa dari gambar - gambarku yang lain.
"Ayura, mau kah kamu mengajari aku menggambar sampai aku mahir?" Dira bertanya padaku. Aku meng-iyakan pertanyaannya, karena kenapa tidak? Selagi itu menjadi manfaat. Aku mulai mengajari Dira untuk menggambar kucing. "Pertama, kamu buat lingkaran untuk kepalanya serta garis vertikal dan horizontal untuk membuat mukanya." Pinta ku. Dira pun mulai mengikuti ku perlahan - lahan. "Sudah! Terus?"
"Lanjut, buat lonjong yang agak besar di bawah kepalanya untuk membuat badannya." Aku mengarahkan satu per- satu sampai Dira bisa.
"Oke, sudah"
"Nah, kamu tinggal buat telinga, muka, ekor, dan kaki." Aku menyuruh Dira untuk melakukannya sendiri karena menurutku itu adalah hal yang mudah, dan mungkin semua orang bisa?
"Ah! Gimana sih, dari tadi mencong terus gambar mukanya! Susah banget ternyata." Aku segera melihat gambar Dira, dan benar saja, muka yang ia gambar mencong.
"Kok bisa? Padahal gampang loh ini.."
"Gampang darimana coba! Beda tangan beda hasil tau!"
Akhirnya aku mengajari Dira perlahan - lahan sampai ia bisa untuk membuat mukanya. Bisa dibilang sudah 5x ia ulang dan hapus karena masih mencong. Tapi setelah ia mencoba berkali - kali, akhirnya bisa, dilanjutkan dengan gambar telinga, ekor, dan kaki. Prosesnya sama, ia terus mengulang dan menghapus gambarnya berkali - kali sampai menurut dia sendiri sudah sempurna.
"Akhirnya! Ternyata untuk gambar kucing yang se-simpel ini susah dan butuh waktu yang lama untuk pemula ya. Omong - omong, kamu mau juga gak bantuin aku gambar muka manusia?" Tanya Dira.
"Hmmm, boleh!" Di setiap jam istirahat, Dira selalu berlatih menggambar bersamaku. Dira juga orang yang lumayan cepat untuk belajar sesuatu.
Seminggu berlalu, dia mulai bisa menggambar muka manusia, 2 minggu berlalu ia coba belajar menggambar setengah tubuh manusia, sebulan berlalu ia mulai mahir menggambar manusia dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan sempurna.
"Makasih ya Yura! Berkat kamu aku jadi bisa menggambar sekarang!" Ucap Dira.
"Sama sama Dira! Senang bisa membantu!"
Aku pun tersadar, bahwa apa yang aku pikir mudah, belum tentu semua orang bisa. Intinya aku hanya ingin bilang, kalau ada hal kecil yang orang lain tidak bisa, jangan disepelekan dan hargailah. Semua hal yang menurutmu mudah, jangan disamakan dengan orang lain. Begitu juga sebaliknya, pasti kamu juga pernah saat melihat orang lain melakukannya dengan mudah, tapi saat kamu melakukannya, tidak semudah yang kamu lihat. Itu saja yang ingin aku sampaikan untuk kalian, semoga ceritaku menjadi bermanfaat bagi kita semua, terimakasih telah membaca cerita ini, sampai jumpa lagi!
Posting Komentar