0

 Jurnalistik adalah

Jurnalisme berasal dari sebuah kata journal yang berarti buku harian atau catatan dari kejadian sehari-hari, juga dapat diartikan sebagai sebuah surat kabar. Journal berasal dari diurnalis istilah Latin, yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik.

Di Indonesia, istilah “jurnalisme” sebelumnya dikenal sebagai “publisistik”. Dua istilah yang dipertukarkan adalah normal, hanya berbeda asalnya. Jurnalisme dapat dikatakan “pertama dalam sejarah grafiti”. Meskipun berita seringkali ditulis dalam batas waktu terakhir, tetapi biasanya disunting sebelum diterbitkan.

Secara teknis, jurnalistik adalah kegiatan menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menyebarkan berita melalui media berkala kepada khalayak seluas-luasnya dan secepat-cepatnya.

Pengertian Jurnalistik Menurut Para Ahli

Berikut ini terdapat beberapa pengertian jurnalistik menurut para ahli, terdiri atas:

Etimologis

Secara Etimologis kata jurnalistik berasal dari bahasa Perancis yaitu” journ” yang berarti catatan atau laporan harian.Secara singkat, jurnalistik berarti kegiatan berhubungan dengan pencatatan atau pelaporan setiap hari.


Kamus Jurnalistik

Menurut kamus Jurnalistik berarti kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis untuk surat kabar, majalah, atau berkala lainnya.

Menurut Ensiklopedi Indonesia Jurnalistik adalah bidang profesi yang mengusahakan penyajian informasi tentang kejadian dan atau kehidupan sehari-hari secara berkala, dengan menggunakan sarana-sarana penerbitan yang ada.


Menurut Kris Budiman

Jurnalistik (journalistiek, Belanda) bisa dibatasi secara singkat sebagai kegiatan penyiapan, penulisan, penyuntingan, dan penyampaian berita kepada khalayak melalui saluran media tertentu. Jurnalistik mencakup kegiatan dari peliputan sampai kepada penyebarannya kepada masyarakat. Sebelumnya, jurnalistik dalam pengertian sempit disebut juga dengan publikasi secara cetak.

Pengertian tersebut tidak hanya sebatas melalui media cetak seperti surat kabar, majalah, dsb., namun meluas menjadi media elektronik seperti radio atau televisi. Berdasarkan media yang digunakan meliputi jurnalistik cetak (print journalism), elektronik (electronic journalism). Akhir-akhir ini juga telah berkembang jurnalistik secara tersambung (online journalism).


Djen Amar

Jurnalistik adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan berita kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya.


Sejarah Jurnalistik

Berikut ini terdapat beberapa sejarah jurnalistik, terdiri atas:


Kelahiran Wartawan Pertama

Pada zaman Romawi lahir wartawan-wartawan pertama. Terdiri atas budak-budak belian yang oleh pemiliknya diberi tugas mengumpulkan informasi, berita-berita, bahkan juga menghadiri sidang-sidang senat dan melaporkan semua hasilnya baik secara lisan maupun tulisan.


Jurnalistik di Eropa

Di Jerman, terbit surat kabar pertama bernama Avisa Relation Order Zeitung pada 1609. sembilan tahun kemudian, surat kabar tertua bernama Courante Uyt Italian en Duytschland terbit di Belanda. Pada 1662 Curant of General News terbit di Inggris.


Zaman Penjajahan di Indonesia

Jurnalistik pers mulai dikenal pada 1744 ketika sebuah surat kabar bernama Bataviasche Nouvelles diterbitkan dengan penguasaan orang-orang Belanda. Pada abad 20, Medan Prijaji sebagai surat kabar pertama milik bangsa Indonesia terbit di Bandung. Medan Prijaji dimiliki dan dikelola oleh Tirto Hadisurjo alias Raden Mas Djokomono.


Jurnalistik dalam Orde Reformasi

Sejak kejatuhan rezim Soeharto, kebebasan jurnalistik berubah secara drastis menjadi kemerdekaan jurnalistik. Departemen Penerangan sebagai malaikat pencabut nyawa pers dibubarkan.

UU Pokok Pers No.21/1982 diganti dengan UU Pokok Pers No.40/1999. Siapa pun bisa menerbitkan dan mengelola pers. Siapa pun bisa menjadi wartawan dan masuk dalam organisasi pers mana pun.


Bentuk Jurnalisme

Jurnalistik dibagi menjadi tiga bagian besar:

Jurnalsitik Media Cetak

Jurnalistik media cetak dipengaruhi dua faktor, faktor verbal dan visual. Verbal, sangat menekankan pada kemampuan memilih dan menyusun kata dalam kalimat dan paragraf yang efektif dan komunikatif.

Jurnalistik Media Elektronik Auditif

Disebut juga jurnalistik radio siaran. Banyak dipengaruhi dimensi verbal, teknologikal, dan fisikal. Teknologikal, berkaitan dengan teknologi yang memungkinkan daya pancar radio dapat ditangkap dengan jelas dan jernih oleh pesawat radio penerima. Fisikal, erat kaitannya dengan kesehatan fisik dan kemampuan pendengar khalayak dalam menyerap dan mencerna setiap pesan.


Jurnalistik Media Elektronik Audiovisual

Disebut juga jurnalistik televise. Merupakan gabungan dari segi verbal, visual, teknologikal, dan dimensi gramatikal. Dramatikal, berarti bersinggungan dengan aspek serta nilai dramatic yang dihasilkan oleh rangkaian gambar.

Produk-Jurnalistik

Produk jurnalistik adalah surat kabar, tabloid, majalah, buletin, atau berkalanya seperti radio, televisi, dan media on-line internet.

Produk itu dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu:

1. Berita (news)

meliputi:

Hard News

Berita yang membutuhkan kecepatan dalam penyampaian pada khalayak

Aktual – baru saja terjadi atau sedang terjadi

Pada umumnya, lead berita berisi unsur berita: who, what, when dan where

Investigative news

Topik yang diangkat biasanya tidak atau belum muncul di permukaan

Bisa jadi topiknya adalah peristiwa aktual namun apa yang terjadi di balik peristiwa sebenarnya masih belum terungkap

Jurnalis banyak bertindak seperti intelejen

Contoh: kematian Sisca, manajer cantik di Bandung

In-depth news

Berita yang diolah mendalam

Mengembangkan dan melengkapi informasi yang disampaikan dalam berita sebelumnya

Dikemas secara menarik dan mendalam

Feature news

Karangan khas yang berpijak pada data yang diperoleh melalui proses jurnalistik

Pegangan terhadap unsur berita 5W+1H dapat diabaikan

Tidak pernah menjadi headline dalam suratkabar

Dapat bersifat subjektif dan menghibur

2. Opini (views)

Meliputi:


Tajuk Rencana

Opini atau pendapat resmi dari suatu media massa terhadap sebuah permasalahan aktual, fenomenal, kontroversial yang berkembang dalam masyarakat

Karakter dan kepribadian media dapat terpancar dari tajuk rencana

Ada yang cenderung bersifat kritis politis, namun ada juga yang kritis tembak langsung

Karikatur

Sering dipakai sebagai sarana kritik sosial dan politik

Bersifat lucu

Mencakup semua peristiwa yang aktual

Pojok

Kutipan singkat dari narasumber atau peristiwa tertentu yang dianggap menarik maupun kontroversial

Ditanggapi oleh redaksi dengan kalimat yang menggelitik bahkan reflektif

Surat Pembaca

Opini singkat yang ditulis oleh pembaca

Dimuat dalam rubrik khusus untuk pembaca

Isinya komentar pembaca yang menyangkut kepentingan pribadi pembaca maupun masyarakat

Sifatnya adalah layanan publik

Kolom

Opini singkat dari seseorang

Menekankan pada pengamatan maupun pemaknaan terhdap suatu persoalan

Topiknya beragam

Sifat tulisannya ringan dan subjektif

Artikel

Opini seseorang yang mengupas masalah tertentu yang ersifat aktual

Tujuannya: informatif, arumentatif persuasif maupun rekreatif

Jenis artikel

3. Iklan (advertising)

Dari ketiganya, hanya news dan views yang termasuk produk jurnalistik, sementara iklan bukan produk jurnalistik meskipun teknik yang digunakan merujuk pada teknik jurnalistik.


Jenis-Jenis Jurnalistik

Berdasarkan media yang digunakan untuk publikasi atau penyebarluasan informasi, jurnalistik dibagi menjadi tiga jenis:


Jurnalistik Cetak (printed journalism), yaitu proses jurnalistik di media cerak (printed media) koran/suratkabar, majalah, tabloid.

Jurnalistik Elektronik (electronic journalism) atau Jurnalistik Penyiaran (Broadcast Journalism), yaitu proses jurnalistik di media radio, televisi, dan film.

Jurnalistik Online (online journalism) atau Jurnalistik Daring (dalam jaringan, yaitu penyebarluasan informasi melalui situs web berita atau portal berita (media internet, media online, media siber).

Berdasarkan gaya dan topik pemberitaannya, jurnalistik dibagi menjadi banyak jenis:


Jurnalisme Damai (Peace Journalism)

Jurnalisme Perang (War Journalism)

Jurnalisme Pembangunan (Development Journalism)

Jurnalisme Kuning (Yellow Journalism)

Jurnalisme Umpan Klik (Clickbait Journalism)

Jurnalisme Perang Suci (Crusade Journalism)

Jurnalisme Warga (Citizen Journalism)

Jurnalisme Komunitas (Community Journalism)

Jurnalisme Investigasi (Investigative Journalism)

Jurnalisme Korporasi (Corporate Journalism)

Jurnalisme Merek (Brand Journalism)

Jurnalisme Dakwah, dll.

Tujuan Jurnalistik

Berikut init erdapat beberapa tujuan jurnalistik, terdiri atas:


Jurnalisme berfungsi memberikan informasi kepada masyarakat, agar warga dapat mengatur diri sendiri. Media massa sangat membantu kita dengan cara menyuguhkan berita-berita yang terjadi di lingkungan, sehingga masyarakat dapat mengenali permasalahan di sekelilingnya yang mungkin saja terlewat dari keseharian atau tidak disadari. Dengan adanya pemberitaan tersebut kebenaran berita menjadi dasar dari tindakan-tindakan yang diambil oleh masayarakat.

Jurnalisme berfungsi untuk membangun masyarakat. Berita yang menyuarakan kondisi kelompok-kelompok masyarakat yang selama ini mengalami kesulitan dan terlupakan dapat mendorong kelompok-kelompok masyarakat yang lain untuk membantu keluar dari permasalahan yang dialami. Dalam skala yang lebih besar dapat mendorong negara untuk membuat kebijakan yang pro rakyat.

Jurnalisme berfungsi untuk memenuhi hak-hak warga negara. Hak-hak ini bisa berarti mendapatkan informasi yang benar dan akurat. Media massa adalah alat yang efektif untuk menyuarakan hak rakyat. Baik melalui berita yang ditulis oleh wartawan, maupun melalui opini dan surat pembaca yang ditulis dalam media massa.

Terkait dengan fungsi jurnalisme untuk menyuarakan hak-hak warga, jurnalisme juga dapat dijadikan tolak ukur demokrasi sebuah masyarakat. Semakin demokratis sebuah masyarakat, maka semakin kuat pula posisi media massa. Begitu pula sebaliknya. Dalam masyarakat yang demokratis, masayarakat bebas menyuarakan pendapatnya dan menuntut hak-haknya melalui media massa. Hal ini tentu tak akan terjadi dalam masyarakat yang dipimpin oleh penguasa otoriter. Dalam masyarakat otoriter media massa hanya sekadar corong bagi kekuasaan. Dengan demikian media massa tentu menghianati tujuannya, Bukan ?

Contoh Jurnalistik

Contoh-Jurnalistik


“Anak Anggota DPRD Sultra Jadi Korban Tabrak Lari”


            Kendari, Sulawesi Tenggara, seorang mahasiswi bernama Nita, korban tabrak lari. Di temukan kritis di jalan raya dekat bundaran Boulepart menuju kampus IAIN di Baruga, pada Kamis pagi, 20 Oktober 2016


            Kejadian itu sangat cepat tutur Aswin teman korban, “ awalnya mereka hendak ingin makan bakso di seberang jalan, kemudian datang motor dengan kecepatan tinggi yang kemudian menyempret tubuh Nita. Kemudian Nita pun di bawa ke RS Bahteramas


            Hanya saja belakangan di ketahui bahwa Nita adalah anak dari La Ode Darwis, yang ternyata anggota DPRD Sultra dari PDI perjuangan. Sangat kaget mendengar berita bahwa anak kesayangannya mengalami kecelakaan (tabrak lari). Untung Nita masih bisa tertolong.


            Sebelum kejadian hari itu Nita memakai hijab mengenakan jeans berwarna biru, dan T-shirt berwarna merah yang bertuliskan “BERSIHKAN PEMIMPIN SULTRA DARI KORUPSI”.


            Belakangan datang petugas dari polsek Baruga, komisaris polisi (KOMPOL) Martono Sh “kami akan menyelidiki pelaku tanbar lari ini” tutur beliau.


Demikianlah pembahasan mengenai Jurnalistik adalah – Pengertian Menurut Para Ahli, Sejarah, Bentuk, Produk, Jenis, Tujuan dan Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungan

Posting Komentar

 
Top